Selasa, 04 Oktober 2016

Syiah Sebarkan Fitnah ; ISIS dan Wahabi Dibalik Peringatan Tahun Baru Islam Di Bangil

 Bangil. (Medas) Kesal karena -ajarannya yang menyimpang dan kedok taqiyahnya diungkap ke khalayak ramai dalam Pawai Tahun Baru Islam 1438 H yang diadakan di Bangil (2/10/16), Syiah kebakaran jenggot dan melempar fitnah bahwa ISIS dan Wahabi berada dibalik pawai damai tersebut.
Tuduhan itu dimuat dalam situs-situs yang dikelola oleh orang-orang Syiah. Situs Syiah www.voa-islamnews.com melansir berita pawai tahunan itu dengan judul Bendera ISIS Berkibar, Wahabi, PKS Dalangi Pawai Muharram Sektarian di Bangil. Sementara itu situs www.kabarin.co memuat berita berjudul ISIS di Bangil, Aparat Diam Saja. Sampai-sampai Organisasi Syiah Nasional  yang mengatas namakan dirinya ABI (Ahlul Bait Indonesia) yang dipimpin oleh tokoh syiah Hassan Dzalil mengeluarkan siaran pers khusus mengenai Pawai 1 Muharram di Bangil itu.

Tentu saja fitnah Syiah ini ditertawakan oleh masyarakat Bangil. Semua masyarakat tahu bahwa Jam'iyah Aswaja bukan wahabi apalagi ISIS. 
"Jam'iyah Aswaja sama sekali tidak berafiliasi dengan kelompok ekstrem seperti ISIS atau Wahabi takfiri. Pawai Muharram kemarin adalah kegiatan umat Islam yang rutin diadakan setiap tahun dan sudah berjalan sembilan tahun. Mayoritas persertanya adalah kalangan Nahdhiyyin yang suka maulid, tawassul, haul dan cinta para wali dan ahlul bait dan dzurriyah Rasul. Beda dengan keyakinan wahhabi dan ISIS," ungkap Ust. Munir Shohih, sekretaris Jam'iyah Aswaja. 
"Pawai tahun baru islam yang bertujuan mengagungkan syiar-syiar Allah dan mengenang hijrah Nabi dan perjuangan sahabat muhajirin dan anshor serta memantapkan akidah  umat islam dan membentenginya dari segala bentuk penyimpangan," lanjut Ust. Munir.
"Kalaupun ada segelintir orang yang tidak senang dengan acara itu, maka maka tidak ada lain kecuali kelompok Syiah yang kesesatan ajaran-ajaranya diungkap di pawai tersebut, seperti  mengkafirkan dan melaknat para sahabat dan istri Nabi, meyakini bahwa Al-Quran tidak asli, rukun Iman dan Islam yang berbeda, sholat Jumat tidak wajib, menghalalkan mut'ah (kawin kontrak) dan meyakini haji ke Karbala lebih afdhol beribu kali lipat dari hajinya umat Islam ke Mekkah," tutur Ustad Munir kemudian.

"Kami ingin mengingatkan umat Islam Indonesia agar tetap istikamah dalam aqidah dan amaliah Ahlussunnah wal jamaah yang telah diajarkan oleh Rasulullah, Sahabat ,dan  Salaf Salihin dan dan dibawa oleh Wali Songo ke Nusantara," himbau Ustad Munir.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar