Tuduhan itu dimuat dalam situs-situs yang dikelola oleh orang-orang Syiah. Situs Syiah www.voa-islamnews.com melansir berita pawai tahunan itu dengan judul Bendera ISIS Berkibar, Wahabi, PKS Dalangi Pawai Muharram Sektarian di Bangil. Sementara itu situs www.kabarin.co memuat berita berjudul ISIS di Bangil, Aparat Diam Saja. Sampai-sampai Organisasi Syiah Nasional yang mengatas namakan dirinya ABI (Ahlul Bait Indonesia) yang dipimpin oleh tokoh syiah Hassan Dzalil mengeluarkan siaran pers khusus mengenai Pawai 1 Muharram di Bangil itu.
Tentu saja fitnah Syiah ini ditertawakan oleh masyarakat Bangil. Semua masyarakat tahu bahwa Jam'iyah Aswaja bukan wahabi apalagi ISIS.
"Jam'iyah Aswaja sama sekali tidak berafiliasi dengan kelompok ekstrem seperti ISIS atau Wahabi takfiri. Pawai Muharram kemarin adalah kegiatan umat Islam yang rutin diadakan setiap tahun dan sudah berjalan sembilan tahun. Mayoritas persertanya adalah kalangan Nahdhiyyin yang suka maulid, tawassul, haul dan cinta para wali dan ahlul bait dan dzurriyah Rasul. Beda dengan keyakinan wahhabi dan ISIS," ungkap Ust. Munir Shohih, sekretaris Jam'iyah Aswaja.
"Pawai tahun baru islam yang bertujuan mengagungkan syiar-syiar Allah dan mengenang hijrah Nabi dan perjuangan sahabat muhajirin dan anshor serta memantapkan akidah umat islam dan membentenginya dari segala bentuk penyimpangan," lanjut Ust. Munir.
"Kalaupun ada segelintir orang yang tidak senang dengan
acara itu, maka maka tidak ada lain kecuali kelompok Syiah yang kesesatan
ajaran-ajaranya diungkap di pawai tersebut, seperti mengkafirkan dan melaknat para sahabat dan
istri Nabi, meyakini bahwa Al-Quran tidak asli, rukun Iman dan Islam yang
berbeda, sholat Jumat tidak wajib, menghalalkan mut'ah (kawin kontrak) dan
meyakini haji ke Karbala lebih afdhol beribu kali lipat dari hajinya umat Islam
ke Mekkah," tutur Ustad Munir kemudian.
"Kami ingin mengingatkan umat Islam Indonesia agar
tetap istikamah dalam aqidah dan amaliah Ahlussunnah wal jamaah yang telah
diajarkan oleh Rasulullah, Sahabat ,dan
Salaf Salihin dan dan dibawa oleh Wali Songo ke Nusantara," himbau
Ustad Munir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar