KH. Mujib
Imron Semangatkan Pengajian Aswaja
“Ikut
Kegiatan Ini Sebabkan Husnul Khatimah”
KH. Mujib Imron SH, Pengasuh Pon-Pes
Terpadu Al-yasini, Areng-Areng, Kraton,Pasuruan, pengisi Mauidhoh Hasanah dalam
acara ini mengungkapkan rasa gembiranya terhadap adanya pengajian Aswaja.
“Saya sangat matur nuwun atas adanya kegiatan seperti ini. Mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ini, bekumpul Habaib
dan ulama, bisa menyebabkan husnul khatimah, dan dikumpulkan bersama
mereka di syurga ” tutur KH Mujib Imron.
Kiai Mujib mendorong kepada seluruh
kader ahlussunnah wal jamaah untuk selalu semangat mengaji. “Ngaji. Ayo terus
ngaji. Kita harus aktif ikut kegiatan Ahlussunnah Wal jamaah,” pesan
beliau.
Kiai Mujib menyatakan bahwa amaliah yang dilakukan oleh para Habaib, ulama dan kiai Ahlussunnah wal Jamaah dari sejak Wali Songo sampai para habaib serta ulama di Pasuruan, merupakan amaliah yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya. Mereka tidak ngawur. Mereka melakukan itu berlandaskan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis.
Seperti masalah tabarruk (ngalap
barakah)atau tawassul. Kiai Mujib Imron menegaskan bahwa itu sudah ada
sejak zaman Rasulullah. Ini juga dilakukan oleh para ulama salaf seperti Imam
Syafi’i. Imam Al-Khotib Albagdadi dalam Tarikh-nya meriwayatkan bahwa
Imam Syafi’I berkata, “Sungguh aku mengambil barakah Imam Abu Hanifah. Aku
datangi kuburannya. Ketika aku ada hajat aku shalat dua rakaat dan aku pergi ke
kuburan Abu Hanifah , aku memohon hajatku kepada Allah di kuburan itu. Maka tidak lama hajatku
dikabulkan oleh Allah.”
Kiai energik yang pernah menjabat
sebagai Ketua PCNU Pasuruan ini menegaskan bahwa NU didirikan untuk
mempertahankan dan menyebarkan Ahlussunnah Waljamaah.
Habib Abdul Qadir Assegaf
diapit Habib Syekh bin Ahmad Assegaf
dan KH Nurkholis Musytari
|
KH Mujib Imron mengelus dada dan
menyayangkan kalau ada habaib atau ulama yang bukan ahlussunnah waljamaah yang
mengkafirkan Sayyidah. Aisyah, istri Nabi, dan para sahabat, seperti Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq,
Sayyidina Umar, Sayyidina Usman dan melaknat mereka. Padahal Allah memuji para
sahabat dalam Al-Qur’an.
“Mudah-mudahan kita tidak ikut
golongan orang-orang yang melaknat sahabat ini,” harap Kiai Mujib Imron.
Sementara itu, Habib Abdul Qadir bin
Ahmad Assegaf yang menjadi pembicara
kedua memperingatkan tentang banyaknya fitnah yang terjadi di akhir zaman ini.
Fitnah yang disebut oleh Nabi Muhammad SAW seperti gelap-nya malam. Di mana
seorang mukmin di waktu sore beriman, tapi di waktu pagi sudah berubah menjadi
kafir. Aqidah seseorang mudah dicopot
demi ditukar dengan sedikit uang.
Ketua PP. Darul Ihya’ Liulumiddin,
Bangil, ini menegaskan agar umat islam hati-hati dengan JIL (Jaringan Islam
Liberal) yang disebarkan oleh Ulil Absar Abdallah yang menyata-kan bahwa
sembilan puluh persen Qur’an adalah karangan manusia. Ini jelas sebuah
perkataan kufur yang membuat seseorang
keluar dari agama Islam. JIL juga
menghalalkan homoseksual yang jelas-jelas diharam-kan oleh Allah SWT.
Sebagai pembicara pamungkas, Pimpinan
Aswaja Bangil, KH Nur Kholis Musytari, menginformasikan kepada para hadirin
terutama kepada KH Mujib Imron tentang aktifitas Aswaja Bangil dan semakin
banyaknya anggotanya. Informasi yang terbaru, Asawaja menerbitkan bulletin
setengah bulanan yang edisi perdanannya diluncurkan pada pengajian di Pasinan
tersebut. Kiai sepuh pengasuh Pon-Pes
Nurul Iman Bangil ini mengajak para anggota untuk menyumbangkan tulisan ataupun
dana demi kesinambungan bulletin dakwah yang dibagi secara gratis itu.
Semoga ada yang terketuk hatinya. (Medas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar